Namun tidak cukup rasional jika orang Lanun
merompak kearah daratan di Pamukan, orang Lanun lebih senang merompak di
lautan, tetapi tidak mustahil itu bisa saja terjadi. Untuk memberikan gambaran
lain tentang Kaum Lanun bisa juga tersamarkan dengan Orang Bajau yang juga
sudah ada di pesisir Kalimantan Tenggara yang sebagai besar mereka adalah
perompak juga, seperti digambarkan M. Idwar Saleh (1958) dari arsip Nasional
(TBG,p.224) menyebutkan, bahwa “Penduduk asli kerajaan Banjar ini yang tinggal
dipantai ialah suku Bajau (Badjau). Diabad ke-17 hidup mereka dari pembajakan
di laut dan baru di abad ke-19 setelah Belanda dapat mengatasi pembajakan laut
mereka menjadi nelayan”.17
Dari kutipan
diatas bisa saja terjadi, bahwa yang disebut Lanun (perompak, pembajak di laut)
yang terbiasa dipakai dalam aktivitas dunia pelayaran samudera saat itu,
apabila ada perompakan maka selalu disebut dilakukan oleh orang atau kaum Lanun,
namun sekalipun orang
Bajau dan bahkan kemungkinan
orang Banjar yang melakukan perompakan juga disebut Lanun, padahal kedua
asal-usul etnis berbeda, walaupun sama-sama dari Filipina bagian Selatan.,
tetapi umumnya kelompok perompak disebut kaum Lanun sekalipun merompak dilaut
lainnya.
Suku Bajau adalah suku
bangsa yang tanah asalnya kepulauan Sulu, Filipina Selatan. Suku ini merupakan
suku nomaden yang hidup di atas laut,
sehingga disebut gipsi laut. Suku Bajau menggunakan bahasa Sama-Bajau. Suku
Bajau sejak ratusan tahun yang lalu sudah menyebar ke negeri Sabah dan berbagai
wilayah Indonesia. Suku Bajau juga merupakan anak negeri di Sabah. Suku-suku
ada di Kalimantan diperkirakan bermigrasi dari arah utara (Filipina) sejak pada
zaman prasejarah.
Suku Bajau yang Muslim ini
merupakan gelombang terakhir migrasi dari arah utara Kalimantan yang memasuki
pesisir Kalimantan Timur hingga Kalimantan Selatan dan menduduki
pulau-pulau sekitarnya, lebih dahulu daripada kedatangan suku - suku Muslim dari rumpun Bugis yaitu suku
Bugis, suku Makassar, suku Mandar. Wilayah yang terdapat suku Bajau
di Nusantara sesuai persebarannya terdapat di wilayah antara lain : (1) Kalimantan Timur (Berau,
Bontang, dan lain-lain) (2) Kalimantan Selatan (Kota Baru) disebut orang
Bajau Rampa Kapis, (3) Sulawesi Selatan (Selayar), (4) Sulawesi Tenggara, (5)
Nusa Tenggara Barat (6) Nusa Tenggara Timur (pulau Komodo), (7) Sapeken,
Sumenep dan tempat lainnya.
No comments:
Post a Comment