Dari paparan diatas dapat diulas,
bahwa dari beberapa penelitian yang
dilakukan oleh Balai Arkeologi Banjarmasin telah menunjukan bahwa wilayah
Kalimantan bagian selatan dan tenggara ternyata sudah menarik kehadiran manusia
prasejarah dari jalur perjalanan mereka dari Asia Tenggara daratan menuju ke
Asia Tenggara kepulauan (lihat hipotesa persebaran Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutero
Melayu (Melayu Muda) yang telah dikemukakan diatas).
Penelitian terdahulu misalnya yang
dilakukan (Harry Widianto) di situs Gua Babi dan Gua Tengkorak di Kabupaten
Tabalong (Kalimantan Selatan bagian utara ) sudah terdapat kehidupan dan
kebudayaan prasejarah paling tidak sekitar 5.000 tahun yang lalu, dengan
manusia pendukung budaya berciri ras Australomelanesid.
Menurut Harry Widianto dalam Bambang Sugiyanto (2011) kelompok manusia ras Australomelanesid ini boleh jadi merupakan salah satu kelompok
yang menyimpang dari jalur pergerakan manusia (migrasi) yang berasal dari Asia
Tenggara daratan melalui semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa dan terus ke
timur. Salah satu kelompok kecil tersebut ada yang menuju utara yaitu ke lokasi
situs prasejarah yang ada di Kalimantan Selatan.17
Jadi sisa-sisa yang ditinggalkan di situs Gua Babi dan Gua Tengkorak di
Kabupaten Tabalong tentunya sangat berbeda dengan kelompok manusia
pra-sejarah yang dianggap rumpun Melayu,
karena Pendapat
lain menyatakan sebahagian besar dari penduduk
Nusantara termasuk ras Paleomongoloid, atau
ras Mongoloid tertua, istilah Paleomongoloid
adalah sebutan yang diberikan oleh von
Eickstedt untuk ras Melayu. Sebagai cabang dari ras induk Kuning, ras Melayu
ini yang tua. Persebarannya dari sumber aslinya (yakni mungkin di daerah Tibet) menuju ke Selatan melalui
jazirah Hindia Belakang. Adapun cabang lain dari ras
induk Kuning, yakni
ras Mongoloid bergerak ke
Timur menuju Cina, Korea dan Jepang. Ras Proto-Melayu
yang menetap di pulau Kalimantan
menjadi cikal - bakal orang Dayak, sementara ras Australomelanesid kemungkinan besar meneruskan perjalanan mereka dalam kelompoknya,
mengingat masa Glacial IV itu paparan Sunda menyatu dengan pulau di Kalimantan.
Dengan demikian situs arkeologi Gua Sugung,
Gua Payung dan Gua Landung (survey tahun 2006 dan 2008) ditambah dengan situs
Gua Bangkai (tahun 2010) merupakan aset daerah Kabupaten Tanah Bumbu sebagai
situ cagar budaya, dimana tempat tersebut pernah menjadi hunian manusia
pra-sejarah yang ada di Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu di Kalimantan
Selatan.
Berdasarkan hasil kesimpulan
sementara, bahwa gua-gua dan ceruk hunian manusia di masa lampau di kawasan
Mantewe Kabupaten Tanah
Bumbu ini merupakan
tempat manusia prasejarah yang diduga sementara juga sama
dengan penghuni gua Babi dan Gua Tengkorak di Tabalong adalah berasal dari ras Australomelanesid yang umumnya
bermigrasi menuju wilayah Benua Australia, tetapi sebagian kelompok mereka
menyimpang dari
jalur pergerakan manusia (migrasi) yang berasal dari Asia Tenggara daratan
melalui semenanjung Malaysia (Malaya), Sumatera, Jawa dan terus ke timur. Salah
satu kelompok kecil tersebut ada yang nyasar menuju utara yaitu ke lokasi situs
prasejarah yang ada di Kalimantan Selatan.
Mengenai situs Gua Bangkai di kecamatan
Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu yang diteliti tahun 2010 dapat disimpulkan
sementara adalah sebuah hunian manusia prasejarah yang khusus digunakan sebagai
tempat pembuatan alat batu atau situs perbengkelan, dimana dari hasil
penelitian menunjukan betapa intensifnya pekerjaan pembuatan alat batu di situs
Gua Bangkai ini. Kawasan Pegunungan Meratus di Kalimanatan Selatan dengan
seluruh daya dukung kehidupannya telah membuktikan keberadaan hunian manusia
prasejarah masa Mesolitik (zaman batu
tengah) - Neolitik (zaman batu muda).
Eksistensi manusia pra-sejarah
Kalimanatan Selatan diketahui sejak 6000-5000 tahun lalu di situs
Gua Babi, Dusun Randu, Kec. Muara Uya, Kabupaten Tabalong. Hal ini dibuktikan melalui
temuan ekskavasi pada beberapa gua, di antaranya Gua Babi, Gua Tengkorak, dan
Gua Cupu berupa, kapak batu, alat serpih, alat tulang, sisa tulang binatang, timbunan cangkang kerang, dan fragmen gerabah. Temuan yang serupa juga
ditemui di Gua Sugung, Gua Payung, Gua Landung dan Gua Bangkai di Kecamatan
Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan
Selatan.
No comments:
Post a Comment