Masa Pra-Sejarah di Kalimantan Selatan dan Tanah Bumbu Part 12 | History Of Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Indonesia


Masa Pra-Sejarah di Kalimantan Selatan dan Tanah Bumbu  Part 12 | History Of Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Indonesia


yang dikenal sebagai Candi Agung. Inilah suatu pendapat tentang kemungkinan interpretasi historis tentang terbentuknya Negara Dipa”.29
                Empu Jatmika dan anaknya Empu Mandastana serta Lambung Mangkurat merupakan pelarian dari Keling Kediri Utara bermigrasi ke Nusa Tanjung Nagara dan ini meupakan masuknya pengaruh Jawa ke daerah Banjar, baik pengaruh dalam bidang politik pemerintahan, kebudayaan, kesenian sampai dengan cara berpakaian, kepercayaan Hinduisme serta bangunan candinya. Dalam cerita Hihayat Banjar tersebut secara mitologi diceritakan bahwa Empu Jatmika mewasiatkan kepada kedua anaknya yakni Empu Mandastana dan Lambung Mangkurat untuk tidak jadi raja, melainkan keduanya harus bertapa di dalam mencari raja.
              Hasil pertapaan Lambung Mangkurat di pusaran air menghasilkan munculnya seorang puteri secara mistis dari buih-buih dipusaran air tersebut, akhirnya kemunculan puteri ini membawa kebahagian bagi Lambung Mangkurat selaku Mangkubumi, Puteri tersebut diberi nama Puteri Junjung Buih, ia mau menjadi raja puteri, namun permintaan Puteri Junjung Buih ia akan bersuami dengan manusia juga dari hasil pertapaan dan petunjuk Yang Maha  Kuasa, akhirnya Lambung Mangurat bertapa dan dalam mimpinya ia mendapat petunjuk tentang seorang putera dari Majapahit. Ternyata putera tersebut bernama Raden Putera, Raden Putera di datangkan dari Jawa diaturkan tata cara pelamarannya, akhirnya dipersuntinglah Puteri Junjung Buih sebagai calon permasurinya.
              Perkawinan dan penobatan Raden Putra sebagai raja bersama Puteri Junjung Buih dimeriahkan secara besar-besaran. Raden Putera kemudian bergelar Pangeran Suryanata yang berarti Raja Matahari. Demikian sebagian isi dari Hikayat Banjar yang merupakan historiografi (penulisan sejarah) secara tradisional di daerah ini yang umumnya sudah kental dari cerita rakyat di Kalimantan Selatan secara mitologi. Nama Kerajaan Negara Dipa diperkirakan merupakan kesatuan antara kebudayaan Melayu dan Ngaju, yang berarti Negara diseberang sana atau dalam sebutan Jawa Klasik sebagai kerajaan Seberang.
                Kerajaan Negara Dipa sangat dikenal oleh etnis Dayak Maanyan yang merupakan suku yang mendominasi di daerah ini sebagai kerajaan mereka yang diduga bernama Nan-Sarunai, walaupun versi lain menyatakan Nan Sarunai terdahulu sebelum kerajaan Negara Dipa hadir.  Tidak banyak yang diketahui pada pemerintahan Pangeran Suryanata dan Puteri Junjung Buih di kerajaan Negara Dipa, hanya disebutkan bahwa wilayah yang tunduk saat itu adalah Sukadana, Danggau, Sambas, Batang Lawai dan Kotawaringin. Begitu pula Pasir, Kutai, Berau, Karesikan, bahkan raja Majapahit yang besar itu menghormati Pangeran Suryanata dengan Mangkubumi Lambung Mangkurat yang termasyhur kegagahan dan keperwiraaanya. 30
               Menyangkut sistem pemerintahan kerajaan Negara Dipa tidaklah banyak diketahui, hanya saja disebutkan tentang nama Mangkubumi Lambung Mangkurat yang merupakan tokoh yang berperan penting dalam kerajaan Nagara Dipa sejak berdirinya kerajaan ini hingga masa lenyapnya. Dalam Hikayat Banjar disebutkan juga jabatan Panganan dan Pangiwa, Jabatan tersebut dijabat oleh tokoh Arya Megatsari dan Temunggung Tatah Jiwa, Jabatan dibawahnya adalah Jaksa yang dijabat oleh Patih Paras, Patih Pasi, Patih Luhur dan Patih Dulu. Selanjutnya jabatan Mantri Bumi yang dijabat oleh empat orang Mantri Bumi yaitu : Sang Panimba Sagara, Sang Panagruntun Manau, Sang Pambalah Batung  dan Sang Jampang Sasak, dimana mereka mempunyai wilayah kekuasaan untuk memerintah empat puluh orang Mantri Sikap. Saudara raja mendapat gelar Dipati mempunyai seribu orang pemimpin yang siap setia menunggu perintah Mangkubumi.
                Hikayat Banjar tidak  banyak memceritakan tentang lenyapnya kerajaan Negara Dipa, yang ada kemunculan baru kerajaan penggantinya adalah Negara Daha. Hikayat Banjar hanya memaparkan penyebab perpindahan Negara Dipa menjadi Negara Daha adalah karena masalah keluarga saja, diantaranya diceritakan singkat antara seorang anak yang  bernama  Raden  Sekar  Sungsang  yang  tidak  menyadari  mengawini    ibunya   yang  menjadi raja di Negara Dipa, yaitu

No comments:

Post a Comment

Remedial Matematika Wajib Kelas x dan Matematika Peminatan Kelas XI

Untuk Kelas X (Berkelompok Max 4 Orang) *Buat Video Durasi Minimal 5 Menit berisi Nyanyian/Yel-yel Tentang Rumus Trigonometri: #A...