B.
Zaman
Hindu Budha di Kalimantan Selatan
Pada masa munculnya kerajaan yang bercorak
Hindu dan kemudian dilanjutkan dengan masa Budha tidak banyak sumber yang
menerangkan tentang keberadaan dan pengaruhnya di wilayah Tanah Bumbu. Pengaruh zaman Hinduisme-Budha banyak terarah
pada masa Kerajaan Negara Dipa dan Negara Daha, M. Idwar Saleh (1958) mengakui
lebih awal tentang berita-berita lama atau sejarah tua dari daerah ini tak
seberapa jelas, berhubung kurangnya bahan-bahan tertulis, lebih-lebih mengenai
hingga masa berakhirnya abad ke-16. Hikayat Lambung Mangkurat atau Tutur Candi
atau Silsilah Raja-Raja Banjar dan Kota Waringin paling lambat menurut A.A. Cense
diselesaikan lebih kurang 1728, yang didasarkannya atas
perbandingan-perbandingan dengan berita-berita Daghregister Batavia tidaklah
dapat memberikan pegangan, karena banyaknya bentuk-bentuk yang masih bersifat
dongeng.18
Periode ini merupakan periode
yang agak gelap, hal ini disebabkan karena sumber sejarah yang dapat
menunjukkan adanya Kerajaan Negara Dipa sangatlah minim, kecuali hanya Candi
Agung di Amuntai sebagai bukti peninggalan Hinduisme terhadap kerajaan Negara
Dipa ini, salah satu sumber yang dapat dipergunakan adalah tradisi lisan (oral tradition) yang berkembang dalam
dalam kalangan luas masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan berupa Hikayat
Banjar ataupun Tutur Candi.19
Mengenai
terbentuknya Negara Dipa pada Hikayat Banjar disebutkan dalam cerita yang
menyatakan :
“Mula-mula
saudagar Keling bernama Saudagar Mangku Bumi terlalu kaya beberapa manaruh
Gedung dan kacedan kapal dan selop dan
kuteng dan pacalang dan galiang tiada
terperi manaruh harta
banyaknya ialah menyimpan
emas dan perak dan segala permata
yang elok - elok, maka ada ia beranak seorang laki-laki, maka dinamainya
Ampu Jatmika dan dinamainya isteri saudagar Mangku Bumi itu Sitira.20
Menurut
Hikayat Lambung Mangkurat Gusti Mayur, dijelaskan bahwa, Ampu Jatmika ini
nantinya kemudian mengawini seorang perempuan bernama Sira Manguntur dan
berputra dua orang yang diberi nama Empu Mandastana dan Lembu Mangkurat. 21
Paul
Michel Munoz berpendapat, Ampu Djatmika mendirikan Negara Dipa sejak ±1387.22
Mengenai asal- mula
terbentuknya Kerajaan Negara Dipa,
Tundjung (1991) memaparkan, seperti disebutkan dalam Tutur Candi, Maupun pada Hikayat Banjar, pendiri kerajaan mempunyai
No comments:
Post a Comment