Masa Pra-Sejarah di Kalimantan Selatan dan Tanah Bumbu
Migrasi gelombang kedua yang datang ke Nusantara sekitar
1500 SM dalam hipotesa Ales Bebler dinamakan dengan deutero-melayu atau melayu
muda, yang evolusinya adalah nenek moyang dari suku Melayu, Menado, Sunda
dan Jawa. Dengan demikian ada titik terang, bahwa penduduk asli yang mendiami
pulau Kalimantan awalnya dalam zaman pra-sejarah bisa disimpulkan sementara
berasal dari Yunan di Cina Selatan atau sekitar perbatasan Indo-Cina. Kemudian
suku-suku inilah yang diberi nama orang Dayak.
Pendapat lain menyatakan sebahagian besar dari penduduk
Nusantara termasuk ras Paleomongoloid,
atau ras Mongoloid tertua, istilah Paleomongoloid adalah sebutan yang diberikan oleh von Eickstedt
untuk ras Melayu. Sebagai cabang dari ras induk Kuning, ras Melayu ini yang
tua. Persebarannya dari sumber aslinya (yakni mungkin di daerah Tibet) menuju ke Selatan melalui
jazirah Hindia Belakang. Adapun cabang lain dari ras
induk Kuning, yakni
ras Mongoloid bergerak ke
Timur menuju Cina, Korea dan Jepang. ( Sebagaimana H. Th. Fischer, “ Inleiding tot de culturele antropologie van
Indonesia” Haarlem, 1952, halaman 21-23, William C. Boyd, “ Genetics and the races of man (an
introduction of modern physical antrhopology)”, Boston,1950, halaman 313
dan 314 dalam N. Daldjoeni (1984). 6 Boleh jadi ras Paleomongoid jika dihubungkan dengan asal-usul bangsa Yunan, karena
wilayah Yunan berada secara letak geografis merupakan rumpun masyarakat yang
menempati wilayah pertengahan antara hulu sungai Yangtze Kiyang dibagian Cina
Selatan, berdekatan dengan wilayah Bacson
dan wilayah Dongson, berbatasan
dengan Vietnam bagian utara. Menanggapi
hipotesa tentang gelombang kedua migrasi Deutero
Melayu sekitar 1500 SM yang datang ke Nusantara D.G.E. Hall 7
pakar dan penulis Sejarah Asia Tenggara berargumentasi, bahwa di Hindia
Belakang ada dua pusat persebaran bangsa. Dari daerah Yunan di Cina Selatan berangkatlah suku-suku yang tergolong Proto-Melayu tua dan dari dataran Dongson di Vietnam Utara berangkatlah
suku-suku Deutero Melayu
atau Melayu Muda. Ciri-ciri ras
Melayu sebagai keseluruhan adalah
rambut lurus, kulit kuning kecoklat-coklatan dan kadang mata masih sedikit
sipit. Hall lebih menegaskan dibandingkan Ales Bebler bahwa suku bangsa yang
belakangan melakukan migrasi adalah
berasal dari Deutero
Melayu atau Melayu muda berasal
dari Dongson di Vietnam Utara. Ales Bebler (1963) hanya mengemukakan hipotesa
tentang daerah asal Yunan Cina Selatan sebagai tempat asal Proto-Melayu atau Melayu Tua, tetapi untuk tempat asal Deutero Melayu belum ditunjukkan tempat
asalnya.
Dengan demikian jika benar teori migrasi diatas tadi di
zaman pra-sejarah, maka dapat ditarik kesimpulan sementara, bahwa Orang Proto Melayu atau Melayu tua berasal dari Yunan Cina Selatan adalah gelombang pertama
yang bermigrasi ke Nusantara ada kesamaan antropologi fisik manusia dengan ras paleomongoloid, boleh dikatakan cabang
ras induk Kuning yang bisa jadi nenek moyangnya orang Yunan, kemudian orang
Yunan Cina Selatan adalah nenek moyang
orang Batak, orang Dayak, Orang Toraja
dan Orang Sasak. Kondisi alam dan kemiripan geografis tempat tujuan di
Nusantara mirip dengan tempat asalnya orang Yunan, dimana orang Batak tinggal
disekitar danau Toba di Sumatera, Orang Dayak tinggal di pedalaman Kalimantan
dan Toraja tinggal dipedalaman Sulawesi tengah. Mereka mendiami daerah yang
tinggi, hidup dengan pemeliharaan ternak dan pengolahan tanah berupa ladang
yang menghasilkan padi kering atau jenis padi yang ditanam tidak menggunakan
lahan basah.
No comments:
Post a Comment